PERSEMAIAN PADA TANAMAN
SEMANGKA NON – BIJI DENGAN MENGGUNAKAN POT – TRAY
Abdulbari
201123007
Fakultas
Pertanian
UNIVERSITAS
ABDURACHMAN SALEH
SITUBONDO
2013
PERSEMAIAN PADA TANAMAN
SEMANGKA NON – BIJI DENGAN MENGGUNAKAN POT – TRAY
A.
Latar
Belakang
Semangka merupakan
salah satu jenis buah yang digemari oleh masyarakat karena buah ini memliki cita rasa khas serta cara penyajiannya mudah. Sementara bagi petani,
budidaya semangka memberikan keuntungan cukup besar karena produktivitasnya
tinggi apalagi masa penanamannya juga singkat. Kemajuan teknologi semakin
berkembang sehingga membuat kualitas dan daya adaptasi semangka terus
meningkat. Disamping bentuk buah beragam, warna dan ukuran buah semangka juga
semakin bervariasi. Selain itu, sekarang bahkan sudah banyak dibudidayakan
varietas semangka non biji sehingga membuat buah ini semakin digemari
masyarakat. Tanaman semangka memerlukan curah hujan antara 40-50 mm/bulan
dengan ketinggian tempat optimal 300 mdpl. Selain itu, tanaman semangka
membutuhkan intensitas sinar matahari penuh sepanjang hari tanpa naungan untuk
membantu proses fotosintesis. Agar memperoleh
kualitas buah yang tinggi, budidaya semangka membutuhkan suhu optimal berkisar
25-30 derajat C. Kelembaban udara yang terlalu tinggi akan mendorong
perkembangan penyakit, terutama cendawan patogen.
Budidaya semangka
membutuhkan tanah gembur dan subur untuk menopang pertumbuhan dan produksi optimum, seperti tanah dengan tekstur lempung berpasir
serta kaya akan bahan organik. Oleh karena itu, pengolahan tanah secara
intensif disertai penambahan pupuk organik dalam jumlah yang cukup merupakan
faktor penting yang akan menentukan keberhasilan budidaya semangka. Jika
penanaman semangka dilakukan di tanah berat, maka akan menekan laju pertumbuhan
dan menyebabkan pecah buah. Air sangat dibutuhkan oleh tanaman ini karena 90%
kandungan semangka terdiri dari air. Lokasi pertanaman semangka sebaiknya bukan
bekas lahan tanaman semangka atau tanaman sefamili. Minimal
sudah diberakan selama 2 tahun untuk diperoleh hasil optimal.
B.
Jenis –jenis
persemaian.
Pada umumnya persemaian digolongkan
menjadi 2 jenis/tipe yaitu persemaian sementara dan persemaian tetap.
Persemaian sementara (Flyng nursery). Jenis
persemaian ini biasanya berukuran kecil dan
terletak di dekat daerah yang akan ditanami. Persemaian sementara ini biasanya
berlangsung hanya untuk beberapa periode panenan (bibit/semai) yaitu paling lambat
hanya untuk waktu 5 tahun. Keuntungan dan keberatan persemaian sementara adalah
:
Ø Keuntungan
:
1. Keadaan ekologi selalu mendekati keadaan yang sebenarnya.
2. Ongkos pengangkutan bibit murah.
3. Kesuburan tanah tidak terlalu menjadi masalah karena persemaian selalu berpindah tempat setelah tanah menjadi miskin.
4. Tenaga kerja sedikit sehingga mudah pengurusannya.
1. Keadaan ekologi selalu mendekati keadaan yang sebenarnya.
2. Ongkos pengangkutan bibit murah.
3. Kesuburan tanah tidak terlalu menjadi masalah karena persemaian selalu berpindah tempat setelah tanah menjadi miskin.
4. Tenaga kerja sedikit sehingga mudah pengurusannya.
Ø Keberatannya.
1. Ongkos persemaian jatuhnya mahal karena tersebarnya pekerjaan dengan hasil yang sedikit.
2. Ketrampilan petugas sulit ditingkatkan, karena sering berganti petugas.
3. Seringkali gagal karena kurangnya tenaga kerja yang terlatih.
4. Lokasi persemaian yang terpancar menyulitkan pengawasan.
Persemaian Tetap.
Jenis persemaian ini biasanya berukuran (luasnya) besar dan lokasinya menetap disuatu tempat, untuk melayani areal penanaman yang luas
1. Ongkos persemaian jatuhnya mahal karena tersebarnya pekerjaan dengan hasil yang sedikit.
2. Ketrampilan petugas sulit ditingkatkan, karena sering berganti petugas.
3. Seringkali gagal karena kurangnya tenaga kerja yang terlatih.
4. Lokasi persemaian yang terpancar menyulitkan pengawasan.
Persemaian Tetap.
Jenis persemaian ini biasanya berukuran (luasnya) besar dan lokasinya menetap disuatu tempat, untuk melayani areal penanaman yang luas
Ø Keuntungan
:
1. Kesuburan tanah dapat dipelihara dengan pemupukan
2. Dapat dikerjakan secara mekanis bila dikehendaki
3. Pengawasan dan pemeliharaan lebih efisien, dengan staf yang tetap dan terpilih
4. Perencanaan pekerjaan akan lebih teratur
5. Produktivitas semai/bibit tinggi, kualitas bibit lebih baik dan pertumbuhannya lebih seragam
1. Kesuburan tanah dapat dipelihara dengan pemupukan
2. Dapat dikerjakan secara mekanis bila dikehendaki
3. Pengawasan dan pemeliharaan lebih efisien, dengan staf yang tetap dan terpilih
4. Perencanaan pekerjaan akan lebih teratur
5. Produktivitas semai/bibit tinggi, kualitas bibit lebih baik dan pertumbuhannya lebih seragam
Ø Kerugiannya
:
1. Keadaan ekologi tidak selalu mendekati keadaan yang sebenarnya.
2. Ongkos pengangkutan lebih mahal dibanding dengan jenis persemaian sementara.
3. Membutuhkan biaya untuk investasi lebih tinggi dibanding persemaian sementara.
Hal ini karena untuk persemaian tetap biasanya keadaan sarana (misal jalan angkutan, bangunan-bangunan di persemaian) dan prasarana (misal: peralatan kerja/angkutan ) lebih baik kualitas dan lebih mahal harganya dibanding yang diperlukan persemaian sementara.
1. Keadaan ekologi tidak selalu mendekati keadaan yang sebenarnya.
2. Ongkos pengangkutan lebih mahal dibanding dengan jenis persemaian sementara.
3. Membutuhkan biaya untuk investasi lebih tinggi dibanding persemaian sementara.
Hal ini karena untuk persemaian tetap biasanya keadaan sarana (misal jalan angkutan, bangunan-bangunan di persemaian) dan prasarana (misal: peralatan kerja/angkutan ) lebih baik kualitas dan lebih mahal harganya dibanding yang diperlukan persemaian sementara.
C.
Tray
Semai
Tray bibit/semai
(seedling tray)adalah tatakan berbahan dasar plastik yang biasa digunakan
sebagai wadah penanaman bibit sebelum ditanam dilokasi akhir. Tray semai
dikembangkan oleh negara-negara di Amerika dan Eropa yang sekarang populer di
seluruh dunia, dan secara luas diterima sebagai teknik baru dalam proses
penyemaian tanaman. Penggunaan tray semai ini memiliki banyak keuntungan
dibandingkan dengan metode penyemaian tradisional/konvensional.
Beberapa
keuntungan penggunaan tray semai ini adalah:
- Menghemat tenaga kerja karena waktu untuk menyemai dan memindahkan tanaman menjadi lebih sedikit
- Akar bibit tanaman tumbuh secara rapi dan teratur mengarah kebawah
- Benih mudah dilepaskan dari tray semai tanpa merusak bibit
- Memaksimalkan pemakaian lahan dan mudah dipindahkan tanpa resiko merusak tanaman
- Meminimalkan resiko dan mencegah tanaman terinjak atau terjatuh
- Dapat digunakan berulang kali sehingga mengurangi biaya produksi
- Mudah dalam menghitung bibit yang akan ditanam
- Memudahkan pengangkutan.
D.
Membuat Persemaian Benih
Dalam melakukan budidaya pertanian
bibit memegang peranan yang penting, dengan benih yang sehat dan bagus
dimungkinkan akan mempermudah kita dalam perawatan dan sekaligus merupakan
modal untuk mendapatkan tanaman yang sehat dab berproduksi optimal, bibit yang
jelek tidak akan menghasilkan tanaman yang mampu berproduksi bagus di lapangan
dan kalau pun bisa akan memerlukan perawatan yang lebih (dan itu juga terserah
Allah SWT). Oleh karena itu pembibitan merupakan kunci awal keberhasilan dalam
budidaya pertanian. Dan ciri-ciri bibit yang bagus adalah sehat, kokoh, kuat
dan proporsional.
Berikut cara
melakukan pembibitan.
· Siapkan
media pembenihan dari tanah yang gembur dan porus dan diayak, tidak usah
ditambahkan pupuk kandang atau pupuk organik karena akan beresiko terkena
penyakit rebah semai, kecuali pupuk kandang yang benar-benar telah
matang/jadi.
· Masukan
media tanam ke dalam polybag semai ataupun menggunakan tray-seed (gambar 1)
|
Gambar 1. Media Semai dimasukkan dalam
tray-seed atau polybag
|
· Lakukan
penyiraman terhadap media yang telah di masukkan dalam poli-bag atau tray-seed,
penyiraman hendaknya dilakukan sampai benar-benar basah dan rata
· Buat lubang
untuk memasukkan benih jangan terlalu dalam untuk tomat lubang sedalam +- 2-3
mm dengan menggunakan lidi, untuk melon/semangka lubang lebih dalam disesuaikan
dengan panjang akarbisa menggunakan pensil. (gambar 2)
|
Gambar 2. Media Disiram dan dilubangi kecil-kecil
|
· Masukkan benih
dalam lubang, usahakan sisi atas benih sejajar dengan permukaan (benih tidak
tenggelam jauh dalam lubang). Untuk benih cabai/tomat/terung tidak usah
dilakukan perendaman atau pemeraman jadi dari kemasan langsung dimasukkan ke
dalam lubang (kecuali untuk tujuan seedtreatment mengatasi jamur). Untuk melon
dan semangka lakukan perendaman sekitar 1 jam dan setelah itu ditiriskan dan
lakukan pemeraman, untuk pemeraman akan dijelaskan lebih lanjut.
· Setelah
semua benih dimasukkan segera di tutup dengan tanah atau media yang lebih
ringan missal campuran tanah dan abu jerami atau abu sekam, taburi tipis saja
asal tertutup.
· Lakukan
penyiraman sekedarnya saja jangan terlalu banyak kalau perlu penyiraman
dilakukan dengan pengabutan menggunakan knapsack/tangki semprot. (penyiraman
bisa dilakukan dengan menambahkan fungisida Fipronil 1 gr/l untuk mencegah
rebah semai atau damping off), setelah itu jangan dilakukan
penyiraman lagi sampai benih berkecamabah
· Lakukan
penutupan dengan mulsa hitam perak tepat diatasnya (menutup rata pada
permukaan) dengan bagian warna perak di atas. Penutupan ini di fungsikan untuk
memberi suasana hangat sekaligus agar tidak terjadi penguapan air berlebihan,
sehingga air yang kita siramkan bisa bertahan sampai benih tumbuh.(Gambar 3)
· Beri sungkup
lengkung diatasnya (seperti keranda)dengan tetap menggunakan mulsa hitam perak,
dengan warna perak di atas, tujuan penyungkupan ini agar panas matahari tidak
mengenai langsung mulsa penutup media semai, tapi tetap masih terasa hangat.
(Gambar 4)
· Biasanya
setelah 5 hari untuk untuk cabai dan tomat dan 2-3 hari untuk
melon/semangka sudah berkecambah. Buka sungkup dan mulsa penutup permukaan
media semai agar bisa mendapat sentuhan sinar matahari dan sirami dengan air
(jangan terlalu banyak) agar lubang semai bisa tertutup dengan tanah.
Untuk hari pertama-ketiga benih dibuka pagi hari jam 11:00-13:00 sungkup
ditutup dan di buka lagi sampai sore. Dan seiring bertambahnya umur bibit,
pembukaan sunkup dilakukan bertambah lama hingga full day (kaya sekolah aja
hahahha)
·
Jangan
lakukan penyiraman saat terik mata hari, dan usahakan jangan kehujanan.
·
Pindah tanam dilakukan setelah umur 18-25 hari (untuk
cabai) atau setelah daun sejati mekar sempurna 3-4 helai dan untuk melon/
semangka pindah tanam setelah umur 7-12 hari.
E. Anggaran Dana
A.
Peralatan : a. Cangkul : Rp 95.000
b. Parang : Rp 45.000
c. Tray : Rp 13.500
d. bambu : Rp 20.000
e. plastik : Rp
10.000 +
Rp183.000
B.
Bahan a. Benih : Rp 90.000
b. pupuk : Rp 15.000
c. lain 2 : Rp100.000 +
Rp205.000
Total biaya Rp183.000
+ Rp 205.000 = Rp
385.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar